
Penulis/Editor: Zulfadhli Anwar
INFO24JAM, Banten| Pelaksanaan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2025-2029
telah dilaksanakan. Sebagai provinsi yang memiliki potensi besar di sektor industri, perdagangan, dan pariwisata, RPJMD Banten harus mampu menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr. H. Desri Arwen, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) usai mengikuti sekaligus memenuhi undangan Gubernur Banten dalam pembahasan RPJMD di Pendopo Gubernur Banten, kawasan KP3B, Selasa (18/3/2025).
Rektor UMT Dr. Desri Arwen menuturkan kepada awak media, RPJMD Provinsi Banten 2025-2029 merupakan dokumen perencanaan yang sangat penting untuk menentukan arah pembangunan daerah dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Sebagai Provinsi yang memiliki potensi besar di sektor industri, perdagangan, dan pariwisata, RPJMD Banten harus mampu menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Tutur Buya Arwen, sapaan akrab kepada Rektor UMT yang juga Wakil PW Muhammadiyah Banten ini.
Lebih lanjut Buya Arwen menjelaskan, ada 5 poin penting dalam RPJMD Banten yang perlu difokuskan dan direalisasikan.
Pertama, perlu fokus pada penguatan sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
“Provinsi Banten, khususnya wilayah Tangerang dan Cilegon, dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia.
Namun, pertumbuhan industri harus diimbangi dengan perhatian terhadap lingkungan dan kesejahteraan pekerja.
Pembangunan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan harus menjadi prioritas, termasuk pengelolaan limbah dan pemanfaatan energi terbarukan.” ujarnya.
Kedua, lanjut Rektor UMT, sektor pariwisata juga perlu mendapatkan perhatian serius.
“Banten memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata alam seperti Pantai Anyer dan Gunung Krakatau, hingga wisata sejarah dan budaya seperti Masjid Agung Banten dan Situs Banten Lama.
RPJMD harus mencakup strategi untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata, meningkatkan promosi, dan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi wisata.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.” Tukasnya.
Ketiga, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan transportasi publik harus terus ditingkatkan.
“Kemacetan di wilayah Tangerang dan sekitarnya menjadi masalah yang perlu segera diatasi untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi barang.
Selain itu, aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil juga perlu diperhatikan agar pembangunan dapat merata di seluruh wilayah Banten.” Ujar Tokoh Pendidikan PP Muhammadiyah dan Tangerang ini.
Keempat, RPJMD Banten menurut Buya Arwen harus memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Dengan begitu, masyarakat Banten dapat bersaing di pasar kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Program-program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja harus digalakkan untuk mengurangi angka pengangguran.” Imbuhnya.
Terakhir, RPJMD juga perlu mengintegrasikan isu-isu sosial seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan layanan kesehatan, dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
“Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan harus menjadi prinsip utama dalam setiap program yang dijalankan.
Secara keseluruhan, RPJMD Provinsi Banten memiliki potensi besar untuk membawa kemajuan yang signifikan bagi daerah ini. Namun, keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah, partisipasi aktif masyarakat, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.” Kata Buya Arwen seraya mengajak para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi mensukseskan dan merealisasikan RPJMD Banten.
“Dengan perencanaan yang matang dan implementasi yang konsisten, Banten dapat menjadi provinsi yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan di masa depan.” Tandas Buya Arwen di penghujung percakapan dengan awak media.
Dalam pembahasan RPJMD ini, pihak UMT turut berhadir memenuhi undangan Gubernur Banten dan mendampingi Rektor UMT, Wakil Rektor I, Dr. Auliya Khasanofa, dan Wakil Rektor III, Dr. Enawar.***