
Editor: Zulfadhli Anwar
Info24jam, Palestina|
Brigade Al Qassam kembali melakukan serah terima dan membebaskan serdadu penjajah zionis dalam kondisi hidup hidup dan sehat. Al Qassam menyatakan Netanyahu sebagai pemimpin tertinggi zionis telah melarikan diri dari kekalahan peperangan dengan pasukan perlawan dan pembebasan Palestina.
Kesekian kalinya Pasukan Perlawan dan Pembebasan Palestina, Brigade Al Qassam menepati janji dan butir-butir resolusi perdamaian serta genjatan senjata secara permanen dengan melakukan serah terima dan membebaskan tawanan perang dari serdadu zionis yang ditangkap di Jalur Gaza.
Melalui siaran pers yang disiarkan ke dunia internasional, Sabtu waktu Palestina, Al Qassam secara etis dan berakhlak melakukan apa yang tidak mampu dilakukan oleh Netanyahu dan serdadu serta sekutunya pascagenjatan senjata di Jalur Gaza.
بسم الله الرحمن الرحيم”
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Terkait Pembebasan Enam Tawanan Musuh Zionis oleh Brigade Al-Qassam hari ini.
Keberhasilan pasukan perlawanan Al Qassam dalam menyelesaikan pertukaran enam tawanan, kembali menegaskan komitmennya terhadap perjanjian, sementara penjajah zionis terus menunda pelaksanaan butir-butir kesepakatan.
Penyerahan tawanan berlangsung dalam suasana nasional yang mengesankan, mencerminkan persatuan rakyat dan faksi-faksi perjuangan kami, sementara pihak penjajah justru berada dalam kondisi perpecahan dan saling menyalahkan.” Sebut Brigade Al Qassam
Pada momen itu Brigade Al-Qassam melakukan serah terima tawanan perang pasukan penjajah zionis, dengan nama-nama antara lain:
1. Elia Maimon Yitzhak Cohen,
2. Omar Shem Tov, dan
3. Omer Finkert
“Pada gelombang Ketujuh ini penyerahan dan pembebasan tawanan zionis di Jalur Gaza sebagai bagian dari fase pertama Kesepakatan Taufan Al-Aqsa untuk pertukaran tawanan.” sebut Al Qassam.
Dalam suasana penyerahan tawanan itu disaksikan oleh rakyat Palestina dengan
partisipasi massa yang besar saat proses penyerahan enam tawanan musuh, dengan membawa pesan yang jelas bagi musuh dan para pendukungnya, yaitu keterikatan antara rakyat Palestina dan pasukan perlawanan Brigade Al Qassam adalah sebagai yang mengakar dan tak tergoyahkan.
Kini, dinyatakan pula oleh Brigade Al Qassam, kondisi masyarakat zionis dihadapkan pada dua pilihan.
“Menerima kembali tawanan mereka dalam peti mati, sebagaimana yang terjadi pada hari Kamis lalu, akibat kesombongan Netanyahu.
Atau, mendapatkan kembali tawanan mereka dalam keadaan hidup dengan mematuhi syarat-syarat pasukan perlawanan.” Tegasnya.
Al Qassam melanjutkan, “Kami menegaskan kesiapan kami untuk beralih ke tahap kedua dari perjanjian serta kesiapan kami untuk menyelesaikan proses pertukaran yang menyeluruh, yang dapat mewujudkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan penjajah (zionis),” tegas Brigade Al Qassam, Sabtu (23 Sya’ban 1446 H, 22 Februari 2025 M) waktu Palestina.
Pada momen itu juga dinyatakan oleh pasukan pembebasan Brigade Al Qassam, ”
Kami memperingatkan segala upaya penjajah untuk menghindari perjanjian, dan menegaskan bahwa satu-satunya jalan bagi kembalinya para tawanan kepada keluarga mereka adalah melalui negosiasi dan kepatuhan yang tulus terhadap butir-butir kesepakatan.” sebutnya.
Saat ini Brigade Al Qassam mengetahui upaya Netanyahu melarikan diri dari kekalahan militernya di Gaza dengan melakukan pembantaian di Tepi Barat, “tidak akan melemahkan semangat rakyat dan perlawanan pasukan Al Qassam.” Ungkapnya.
“Sikap kami terhadap tawanan musuh didasarkan pada ajaran Agama dan nilai-nilai kemanusiaan kami. Sementara di sisi lain, para tawanan kami di penjara-penjara penjajah justru mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan penindasan.” Ungkap Brigade Al Qassam merincikan.
Saat ini, Brigade Al Qassam juga mengecam aksi larangan pihak penjajah terhadap perjalanan keluarga para tawanan yang diusir (dari rumah mereka) semakin mengungkap kebrutalan musuh serta pelanggarannya terhadap semua perjanjian kemanusiaan, yang sekaligus menegaskan kekalahannya di hadapan rakyat dan pasukan perlawanan.
Brigade Al Qassam juga mengabarkan kepada dunia internasional bahwa Rakyat Palestina dan pasukan perlawanan yang gagah berani, terutama Brigade Al-Qassam, akan terus berjuang dan melakukan perlawanan.
“Demi membela tanah dan tempat-tempat suci, hingga tercapainya kemerdekaan dan kembali ke tanah air, serta berdirinya Negara Palestina yang merdeka dan berkedaulatan penuh dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.” Tandasnya.***
Sumber: Siaran Pers /
Situs Resmi Gerakan Hamas (https://t.me/+sklEwcJvC2tjNGV)