
Banda Aceh – Pada 05 Februari 2024 – Malam ini, Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banda Aceh dan sejumlah kader HMI komisariat se-kawasan Banda Aceh telah menggelar acara nonton bareng (nobar) debat capres kelima di Aula Insan Cita HMI Banda Aceh. Acara ini diadakan dengan tujuan agar kader hmi memberikan perhatian khusus pada isu pendidikan tinggi, yang dianggap kurang mendapatkan sorotan serius dari ketiga pasangan calon presiden.
Debat capres kelima pada 04/02/2024 malam membahas tema kesejahteraan sosial, pembangunan sumberdaya manusia (SDM), dan inklusi. Dengan tujuh sub tema yang mencakup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi, HMI Banda Aceh menyayangkan ketidakseriusan calon presiden dalam membahas isu pendidikan.
Formateur HMI cabang Banda Aceh, Syifaul Huzni, sebagai pemantik diskusi, menyoroti bahwa tidak ada pembahasan detail mengenai isu pendidikan tinggi, terutama uang kuliah tunggal yang mahal. Jawaban calon presiden cenderung sentimental tanpa memberikan strategi konkret untuk menjadikan ukt terjangkau oleh seluruh kalangan sosial.
Syifaul Huzni menyatakan, “Pendidikan merupakan hal intim bagi sebuah negara, bahkan bisa menjadi senjata untuk mengubah arah peradaban. Tanpa pendidikan, tidak mungkin bangsa Indonesia mencapai tahap pembahasan kesehatan, kebudayaan, serta mencapai kesejahteraan sosial. Kami berharap agar calon presiden lebih serius dan memberikan solusi konkret terkait isu pendidikan tinggi demi masa depan generasi muda Indonesia.”
Dalam perspektifnya, HMI Banda Aceh juga mencatat bahwa minimnya pembahasan mengenai pendidikan tinggi pada debat terakhir menunjukkan ketidakseriusan terhadap nasib generasi muda Indonesia. Data dari Databoks mencatat bahwa hingga Maret 2023, hanya 10,15% masyarakat Indonesia usia 15 tahun ke atas yang menyelesaikan bangku pendidikan tinggi, suatu angka yang sangat rendah.
Pihak HMI Banda Aceh menekankan bahwa salah satu penyebab minimnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi adalah aspek ekonomi. “Kami berharap agar calon presiden lebih fokus dan serius dalam membahas isu pendidikan tinggi, khususnya dalam mengatasi kendala ekonomi yang menjadi hambatan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Generasi muda Indonesia berharap mendapatkan perhatian dan solusi konkret dari para pemimpin masa depan.”