
Dolok Masihul |Penyalahgunaan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi diduga berjalan dengan lancar, seakan ada pelaku atau pemeran utama untuk tampil sebagai pelindung, sehingga tidak akan ada yang bisa menghentikan perlakuan para mafia penyalahgunaan, jenis bio solar dan pertalite bersubsidi tersebut. Sabtu (23/3)
Manajemen Pertamina 13.203.188 dan beberapa oknum polisi sebagai aparat penegak hukum Polsek Dolok Masihul diduga tutup mata disinyalir sudah terjalin komunikasi yang solid atau dugaan kongkalikong dalam pembiaran begitu saja.
Hal itu diterangkan oleh masyarakat ketika akan membeli BBM jenis Pertalite bersubsidi sering mengalami kecewa karena BBM bersubsidi jadi berubah sudah dipindahkan ke seluruh pengecer mengakibatkan SPBU langka atau kehabisan pertalite dan solar, padahal masih pagi, dengan terpaksa beli BBM yang bukan bersubsidi seakan- akan dipaksa untuk membeli BBM Pertalite eceran yang bukan ber subsidi.
Padahal tujuan pemerintah memberikan BBM bersubsidi untuk masyarakat ini sebenarnya sangatlah layak diberi acungan jempol paten, dan sudah tepat sasarannya.
Akan tetapi kuat dugaan telah disalah gunakan oleh manajemen pertamina 13.203.188 melalui humas SPBU Dolok Masihul, sebab “BBM jenis pertaile dan solar malah berpindah peruntukannya ke penjual eceran terlihat berdekatan dengan SPBU 13.203.188 Dolok Masihul hampir semua menjual Pertalite eceran yang dibeli dari penyuling dengan cara memakai sepeda motor bergantian dengan mengisi sendiri ke tanki sepeda motornya tersebut.
dan yg parahnya lagi untuk Pertalite ada satu pompa yang khusus di borong oleh orang orang tertentu, yang mana ada sepeda motor suzuki thunder dengan tangki besar yg bolak balik ngisi,karena hal ini, akibatnya terjadi antrian panjang dan lama
Yang anenya satu pompa ini, konsumen yang mau ngisi gak di bolehkan, hanya di peruntukkan bagi mereka aja, se olah olah SPBU Dolok masihul milik mbah mereka
‘Info yg sampai ke media ini, SPBU yang di Dolok Masihul juga jual solar Subsidi pakai drigen untuk solar per drigen di kenakan biaya isi 15.000 / drigen.. Banyak pemilik truk yang kecewa ‘ ” tegas nya
Secara bergantian para penyuling bermodus mengisi sepeda motor yang sudah di rubah tankinya bisa membawa BBM Pertalite bersubsidi dalam jumlah per tanki hingga sampai ke eceran menjadi besar tumpukan ke puluhan jerigen yang sudah disediakan, salah satunya yang sudah dijadikan gudang penampung tepatnya di depan kantor camat dolok masihul untuk penumpukan BBM yang seharusnya bersubsidi kini berubah menjadi eceran dengan harga berpariasi.
Hal ini terjadi di SPBU 13.203. 188 Dolok Masihul, di wilayah hukum Polsek Dolok Masihul, Kab Serdang Bedagai seolah – olah aparat penegak hukum (APH) diduga tutup mata sehingga sangat diharapkan oleh masyarakat agar dapat segera ditertibkan dan diamankan lanjut diproses secara hukum yang berlaku.
Untuk Manajemen Pertamina SPBU Dolok Masihul agar dapat dijatuhkan sanksi yang sangat tegas, jika memang fungsi pertamina untuk kemakmuran rakyat dan negara.” Sebut Damei SH, saat dikonfirmasi tim media. Sabtu 23/3/2024 disalah satu warung kopi.
Berlanjut Konfirmasi tim awak media dengan pihak pengecer membernarkan Bahwa BBM Bersubsidi itu dibeli dari SPBU Dolok Masihul sebanyak puluhan jerigen, dengan harga Rp.340.000-. satu jerigen sedangkan isinya 30 liter untuk satu jerigen. “Untuk satu orang pemasok bisa membawa 210. liter sedangkan manajemen SPBU menerima Rp.2.380.000”
Inisial HL warga Dolok Masihul diduga turut sebagai pahlawan membela yang salah dan atau menghalang halangi tugas wartawan melakukan peliputan, sehingga mengakibatkan salah satu pemilik sepeda motor yang lalu lalang atau bebas mengisi sendiri ke tanki sepeda motornya dari pengisian BBM / SPBU tersebut, sulit untuk dikonfirmasi dan pergi dari lokasi begitu saja.
Kanit Reskrim Polsek Dolok Masihul berulang kali berdering akan tetapi tidak bisa konek, saat dihubungi awak media akan kompirmasi tentang Modus Motor Tangki Modifikasi Bolak-Balik Beli BBM di SPBU 13.203.188 Dolok masihul
Membawa Bio Solar sebanyak 20. jerigen dibelinya dari penyuling seharga RP.230.000 sedangkan isi dalam satu jerigen sebanyak 30.liter, selanjutnya dari hasil kalkulasi berkisar 600.liter jumlah Bio Solar yang berhasil dibawa padahal ada SPBU yang sangat dekat dengan tempat tinggalnya sehingga patut diduga ini bagian dari mafia BBM. ujar sumber.
(TIM / Redaksi)