![]()
Kampar — Kekecewaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Kabupaten Kampar kembali mencuat. Warga menilai, pernyataan “bersih-bersih” yang kerap disampaikan Kejaksaan Agung (Kejagung) di pusat justru tidak terasa di daerah. Banyak kasus besar yang diduga melibatkan pejabat dan oknum tertentu seolah berhenti di meja penegak hukum tanpa kejelasan.
“Kejagung jangan hanya omong kosong. Lihat petugas kalian di daerah, apa bekerja atau tidak. Banyak kasus besar di Kampar, tapi tidak ada yang tersentuh,” ujar salah seorang warga dengan nada geram Minggu (26/10/2025).
Masyarakat menilai, aparat penegak hukum di daerah seakan hanya berani melakukan penindakan terhadap kasus kecil. Sementara perkara yang diduga melibatkan nama besar, proyek bernilai miliaran, atau dugaan penyalahgunaan kewenangan justru hilang begitu saja tanpa kabar lanjutan.
Warga menegaskan, jika Kejagung serius melakukan pemberantasan korupsi, maka harus turun tangan langsung, mengevaluasi kinerja aparat di daerah, dan tidak hanya mengeluarkan statement di media.
“Kalau hanya bicara bersih-bersih, masyarakat sudah bosan mendengar. Yang dibutuhkan bukti, bukan janji,” tambah warga tersebut.
Hingga kini, sejumlah kasus yang sudah lama menjadi pembicaraan publik di Kampar belum menunjukkan perkembangan berarti. Masyarakat hanya menunggu: apakah hukum akan berjalan, atau justru kembali ditutup oleh kekuasaan dan kepentingan.
(***)
