
Kampar — Di saat Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto terus menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah, justru hal sebaliknya terjadi di salah satu sekolah di muara Mahat Baru Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Presiden menunjukkan bukti nyata kasih sayangnya terhadap anak bangsa dengan menghadirkan program MBG agar para siswa tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi penerus bangsa. Kebijakan ini juga mendukung wajib belajar 12 tahun, demi terciptanya pendidikan yang layak dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun ironisnya, di tengah semangat pemerintah meningkatkan mutu pendidikan nasional, kepala sekolah di Muara Mahat justru diduga mengambil keputusan yang bertolak belakang dengan semangat tersebut. Sang kepala sekolah dikabarkan memberhentikan seorang siswa tanpa alasan yang jelas, tindakan yang sontak memicu kemarahan publik dan dianggap tidak manusiawi.
Sejumlah pihak menilai keputusan itu tidak mencerminkan jiwa pendidik sejati. “Seharusnya pihak sekolah menjadi pelindung dan pembimbing bagi anak didiknya, bukan malah menutup akses pendidikan mereka,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat dengan nada kecewa.
Warga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar segera turun tangan menelusuri kasus ini dan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada penyimpangan kebijakan. Dunia pendidikan, kata warga, tidak boleh dikotori oleh tindakan sewenang-wenang yang justru menghambat cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
📌My. Team