
Batu Bara||info24jam.id Pesta Rakyat yang bekerja sama dengan pasar malam Beo’s Star Funland merubah Suasana Lapangan Sei Bejangkar,Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara,malam berubah menjadi lautan hiburan sekaligus ajang cari bakat dan semangat rakyat. Ratusan warga tumpah ruah menyaksikan pembukaan Festival Dangdut Akustik 2025,yang diselenggarakan oleh PAS (Persatuan Agen Sei Bejangkar) dalam rangkaian acara Pesta Rakyat bersama Beo’s Star Funland.
Pesta Rakyat yang megah ini secara resmi dibuka pada Senin (06/10/2025), dengan menampilkan nuansa panggung cari bakat rakyat dan menampilkan kemampuan bakat yang dimiliki oleh peserta festival yang penuh warna,iringan musik akustik yang menggoda telinga,dan semangat pengunjung yang luar biasa.
Festival ini digagas dan diselenggarakan oleh Persatuan Agen Sei Bejangkar (PAS) dibawah kepemimpinan ketua Erfianto,dengan Drs.Idris sebagai Ketua Panitia pelaksana dan Penyelenggara. Ajang ini menjadi momen bagi peserta festival untuk menunjukkan bakat-bakat lokal di Batu Bara untuk menampilkan kemampuan di dunia tarik suara, khususnya di genre musik dangdut yang begitu melekat di hati masyarakat.
Dalam sambutan Ketua PAS Erfianto menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan,melainkan bentuk nyata kebersamaan,kreativitas,dan solidaritas bersama Persatuan Agen Sei Bejangkar untuk mencari bakat-bakat anak bangsa didunia musik dangdut di kabupaten batu bara.
“Kami ingin menghadirkan panggung ajang cari bakat bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan ekspresi seni mereka.Festival ini adalah milik semua warga dan wadah untuk berkumpul,bersatu,dan bergembira” ujar Erfianto dengan penuh semangat.
Sementara itu,Ketua Panitia Drs.Idris menambahkan bahwa Festival Dangdut Akustik ini diikuti oleh 51 peserta audisi dari berbagai Desa di wilayah Kabupaten Batu Bara dan juga luar kota seperti dari kota Tanjung Balai,Asahan,Tebing Tinggi dan Medan, Masing-masing peserta diwajibkan membawakan dua lagu wajib dan satu lagu bebas pilihan peserta yakni Untuk kategori peserta perempuan lagu wajib yang harus dibawakan adalah “Perempuan Terpaksa” sedangkan untuk peserta laki-laki lagu wajibnya “Menari di Atas Luka” dan Satu lagu tambahan bersifat bebas,memberikan ruang bagi peserta untuk menunjukkan bakat vokal dan gaya tampilan pada panggung masing-masing.
Drs.Idris menjelaskan bahwa penilaian festival akan meliputi aspek vokal, penghayatan lagu, penguasaan lirik, penampilan,serta kekompakan aransemen akustik.
“Kami ingin menjaga orisinalitas dangdut, tapi dengan sentuhan kreatif yang segar melalui konsep akustik. Inilah bentuk penghormatan terhadap musik dangdut yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman” ujar Idris.
Selain menjadi ajang adu bakat,kegiatan ini juga menjadi momen pemersatu masyarakat dan penggerak sistem ekonomi lokal,Pedagang UMKM,pelaku seni,hingga komunitas muda ikut ambil bagian dalam kemeriahan acara yang berlangsung penuh keceriaan.
Menurut panitia,tujuan utama Festival Dangdut Akustik yang diselenggarakan Persatuan Agen Sei Bejangkar (PAS) adalah: Menumbuhkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antar warga melalui seni dan musik,Mendorong munculnya talenta baru di bidang tarik suara,khususnya di wilayah Batu Bara,Melestarikan budaya dangdut Indonesia dengan kemasan yang modern dan kreatif, Meningkatkan geliat ekonomi masyarakat lewat partisipasi UMKM dan pelaku seni dan hiburan lokal dalam ajang Pesta Rakyat Beo’s Star Funland.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, Festival Dangdut Akustik ini diprediksi akan menjadi ikon hiburan tahunan di Sei Bejangkar,Deru tepuk tangan penonton dan sorakan meriah menjadi bukti bahwa musik dangdut masih menjadi denyut nadi kehidupan rakyat didunia permusikan tanah air.
Pesta Rakyat Beo’s Star Funland bukan hanya tentang hiburan,tetapi juga tentang persatuan menjadi kebanggaan,dan cinta terhadap kearifan budaya lokal, melalui festival dangdut Akustik,PAS Sei Bejangkar telah membuktikan bahwa harmonisasi bisa lahir dari nada-nada akustik di bawah langit kabupaten Batu Bara.(Dicky SP)